NUSAKAMBANGAN - Membatik merupakan salah satu jenis kegiatan kemandirian yang ada di Lapas Kelas IIA Permisan Nusakambangan. Kegiatan tersebut menghasilkan kain batik berkualitas tinggi seperti gambar.
Kegiatan dokumentasi merupakan tahap terakhir dari proses pembuatan batik. Selain itu, pengujian dan pengecekan kualitas hasil produk juga dilakukan pada tahap ini.
Batik tulis merupakan salah satu jenis batik paling mahal di Lapas Permisan. Karena memang proses pembuatannya lebih lama dibandingkan teknik lain seperti cap, kombinasi, maupun printing.
Proses pembuatan batik tulis bisa mencapai satu bulan dan ketika sudah jadi dibanderol mulai dari Rp550.000, - sampai Rp850.000, -. Harga tersebut tergantung jenis bahan kain batik dan tingkat kesulitan dalam pembuatan.
Gambar diatas menunjukkan keindahan keanekaragaman motif kain batik yang merupakan karya WBP Lapas Kelas IIA Permisan. Ini juga membuktikan bahwa pembinaan kemandirian di salah satu "Lapas Medium Security" di Pulau Nusakambangan ini berjalan dengan baik.
Tak kalah pentingnya Batik Lapas Permisan juga dipakai oleh Iskandar Widjaja. Beliau adalah seorang pemain biola asal Indonesia kelahiran Jerman dan pemenang berbagai kompetisi internasional. Dia adalah cucu musisi Indonesia Udin Widjaja yang sangat terkenal pada era Presiden Soekarno karena lagu-lagu gubahannya. Dengan bangganya Batik Lapas Permisan juga dipakai oleh Pemain biola Internasional tersebut.
Baca juga:
Lagi, 14 Isu Krusial RKUHP di Sosialisasikan
|
Kalapas Permisan, Ahmad Hardi mengemukakan bahwa hasil karya WBP tidak kalah kualitasnya dengan batik - batik terkenal lainya, sekelas musisi biola juga pernah memakai hasil karya WBP Lapas Permisan pada Senin (07/10).
" Ini merupakan kebanggaan kami dikarenakan hasil seni karya WBP kami yaitu Batik Permisan dipakai salah satu musisi pemain biola internasional, " Ungkap Kalapas.